Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Lagu Tradisional Lampung

Lagu Tradisional Lampung - Mendengarkan lagu daerah mempunyai makna tersendiri. Selain sebagai pengetahuan keaneka-ragaman budaya, pemersatu juga sebagai obat rindu terhadap kampung halaman.

Dalam lagu Sang Bumi Ruwai Juwai, Provinsi Lampung digambarkan sebagai daerah yang menekankan kerukunan dalam keragaman suku dan budaya, antara masyarakat pesisir dan pedalaman, antara penduduk asli dan pendatang.

1. Sang Bumi Ruwai Jurai


Penduduk asli Lampung dapat dibagi menjadi 2 kelompok suku yang besar, yaitu masyarakat saibatin (pesisir) dan pepadun (masyarakat pedalaman dan dataran tinggi).

Kalimat “Sai Bumi Ruwai Juwai” digunakan sebagai semboyan persatuan masyarakat Lampung yang dimaknai dengan saling menghormati antara kelompok Saibatin dan Pepadun. Tak cukup sampai disitu semboyan persatuan itu juga mencakup suku pendatang yang ada di Tanoh Lado.

Lagu ini diciptakan oleh Syaiful Anwar sebagai lagu pemersatu di daerah Lampung.

2. Bumi Lampung


Lagu ini diciptakan oleh H. Raja Sangun, berisi pesan menceritakan tentang kekayaan alam, adat dan juga kebudayaan tanah lampung. Baik itu dari hasil perkebunan, pertanian, kuliner dan juga dari destinasi wisata yang ada di daerah lampung.


Selain itu juga ada ajakan untuk melestarikan adat dan kebudayaan yang kini semakin langka dan pudar.

3. Tanoh Lado


Lagu ini diciptakan oleh Fath Syahbudin dan dipopulerkan oleh Andy Ahmad.

Salah satu lagu yang cukup populer bagi masyarakat Lampung, yang selalu dinyanyikan pada acara-acara pernikahan, pemerintahan dan acara lainnya.

Lagu ini bercerita tentang kejayaan Lampung pada masa lampau, baik sumber daya alam, budaya dan bahasa yang ada di Provinsi Lampung. Lagu ini juga berkisah tentang Lada Hitam sebagai produk andalan Lampung, hingga diabadikan pada Lambang Sang Bumi Ruwa Jurai.

    4. Lipang Lipandang


    Makna dari Lipang Lipandang itu menceritakan tentang seseorang bujangan yang ditinggal oleh sang kekasih, dikemas menggunakan sajak puisi lama dan juga pantun.

    Pesan moral yang ingin disampaikan adalah agar lebih selektif dan juga hati-hati dalam memilih pasangan agar kejadian yang sama tidak bisa terulang kembali dan tak sakit hati lagi.

    5. Cangget Agung


    Lagu ini diciptakan oleh Syaiful Anwar, sering terdengar ketika ada acara adat, festival kebudayaan ataupun acara peresmian.


    Cangget Agung dapat diartikan sebagai upacara adat penyelenggaraan Tari Agung, sebuah tarian yang dianggap sakral oleh masyarakat Lampung.

    Disini pencipta lagu berusaha melakukan himbauan kepada masyarakat Lampung agar bersama menjaga kekayaan adat dan melestarikannya hingga ke anak cucu.

    Petuah dari Lampung:

    "Gegoh ilmu paghi, tambah ngisi tambah cungguk."

    Orang yang semakin banyak ilmunya akan semakin merendahkan diri / tidak sombong.

    published: Suryanto Tabrani

    Posting Komentar

    0 Komentar