Syekh Siti Jenar dikenal sebagai sosok yang kontroversial, terutama karena pemikiran "Manunggaling Kawula Gusti" yang berarti menyatunya hamba (makhluk Tuhan) dengan Tuhan.
Terlepas dari kontroversi yang ada, cerita ini sebatas membahas kesaktian Syekh Siti Jenar untuk mengisi waktu kosong di warung kopi.
Selain mewariskan ajaran Manunggaling Kawula Gusti, Syekh Siti Jenar ternyata juga meninggalkan ilmu-ilmu kanuragan kepada para pengikutnya. Bahkan konon kesaktian tersebut hingga saat ini masih ada dan diamalkan oleh orang-orang yang meyakini ajaran Syekh Siti Jenar.
Syekh Siti Jenar yang bergelar Sunan Jepara ini, mempelajari ilmu kanuragan itu tersebut melalui berbagai laku spiritual. Bahkan Syekh Siti Jenar tak segan berguru kepada seseorang yang ia anggap sakti.
Seperti kutipan yang telah disunting berikut:
Ki Ageng Pengging dan Syech Siti Jenar sering bercakap bertukar pikiran. Ki Ageng Pengging belajar agama Islam kepada Syech Siti Jenar, sebaliknya Syech Siti Jenar belajar penghayatan kebatinan ketuhanan cara jawa kepada Ki Ageng Pengging. Masing-masing tidak menempatkan diri sebagai guru atau murid, tetapi bersikap sebagai "orang tua" yang "menularkan" pengetahuan kepada yang lain.
Ki Ageng Pengging adalah salah satu tokoh dunia persilatan pada masanya, sekaligus juga menjadi salah satu tokoh kebatinan jawa. Di tempat tinggalnya Ki Ageng Pengging memiliki sebuah padepokan kebatinan. Para prajurit beserta keluarganya yang setia mengabdi kepadanya tinggal di sekitar rumah dan padepokannya itu, membentuk sebuah desa baru di sekitar tempat tinggalnya. Selain selalu berlatih beladiri dan keprajuritan, mereka juga menekuni kebatinan kerohanian bersama Ki Ageng Pengging.
Sumber: Javanese2000, Filosofi Kebatinan, SPiritual, dan Kegaiban.
Walau tingkat olah kanuragan Syekh Siti Jenar sudah sangat tinggi dan ilmu-ilmu yang dipelajarinya sangat mematikan lawan, namun tetap saja ia tak mampu mengalahkan Sunan Kalijaga. Dalam kisah pertarungan melawan Sunan Kalijaga berakhir kekalahan yang menewaskan Syekh Siti Jenar.
Berikut beberapa ilmu kanuragan yang diwariskan Syekh Siti Jenar kepada para pengikut setianya :
Sepi Angin
Ilmu kanuragan ini mampu membuat tubuh orang yang mengamalkannya menjadi ringan seperti angin. Dengan ajian ini seseorang mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya secepat kilat. Konon dengan ajian Sepi Angin ini Syekh Siti Jenar dapat pergi shalat ke masjid-masjid yang ia kehendaki bahkan hingga ke Masjidil Haram di Mekkah Arab.
Bolo Sewu
Walau seorang diri, namun dengan Ajian Bolo Sewu seseorang menjadi terlihat banyak. Dengan Bolo Sewu seseorang akan ditemani 1.000 jin yang mampu menjaganya dari segala marabahaya yang menghadang. Bolo Sewu berarti seribu pengikut, ilmu ini biasa digunakan oleh para pengikut Syekh Siti Jenar untuk menghadapi lawan-lawannya.
Ngrogoh Sukmo
Ngrogoh Sukmo dalam bahasa Jawa Berarti mengambil jiwa. Ajian mampu mengeluarkan ruh dari raga dan kembali lagi pada saat yang diinginkan. Nrogoh Sukmo digunakan saat ingin mengalahkan lawan dengan tanpa terlihat secara kasat mata.
Rajeg Wesi
Ilmu kebal ini bernama Rajag Wesi. Para pengikut Syekh Siti Jenar bakal tak mempan akan bacokan pedang maupun pukulan benda keras lainnya. Tubuh akan setebal besi sehingga tak bisa dilukai oleh apapun yang menyentuhnya.
Grojog Sewu
Dari sekian ilmu yang diwariskan Syekh Siti Jenar, ajian Grojog Sewu merupakan yang paling dikenal para jawara. Siapapun yang menimba ilmu ini akan mampu berubah wujud seperti yang diinginkannya. Dengan mengamalkan ajian ini seseorang akan bisa berganti wujud menjadi makhluk hidup seperti hewan maupun pohon, bahkan menjadi bentuk manusia.
Sumber: 5 Ilmu Kanuragan Warisan Syekh Siti Jenar.
Ilmu Sedulur Papat Limo Pancer.
Ilmu ini justru dipopulerkan oleh Sunan Kali Jaga. Syekh Siti Jenar mengajarkan ilmu ini cukup dengan melafalkan kunci jangkauan yang disertai doa-doa islami seperti syahadat panatagama.
Untuk mengenal tokoh legendaris yang kontroverional ini, ikuti link berikut.
- 9 Ajaran Suluk
- Kesaktian Syekh Siti Jenar
- Kontroversi Ajaran Syekh Siti Jenar
- Menangkap Petir
- Sang Penakluk Petir
4 Komentar
Wo gitu ya
BalasHapusWo gitu ya
BalasHapussiapa ni? makasih ya sudah mau komen
Hapussiapa ni? makasih ya sudah mau komen
Hapus