Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Lagu Tradisional Jakarta

Lagu Tradisional DKI Jakarta - Lagu daerah merupakan salah satu wujud karya seni yang menjadi bagian dari kebudayaan di suatu daerah. Di dalam lagu daerah terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat, serta suasana atau keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat. Keindahan dan kekayaan inilah yang harus dilestarikan, karena lagu dapat mewakili gambaran keindahan serta karakter suatu kebudayaan daerah.

Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan kota yang berada di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa yang merupakan kota terbesar yang ada di Indonesia.

Tidak hanya berisi gedung-gedung pemerintahan saja, Jakarta juga menyuguhkan berbagai destinasi wisata mulai dari wisata sejarah seperti museum, wisata alam seperti Hutan Mangrove, hingga wisata seni dan kebudayaan seperti museum seni dan Galeri Nasional.

Masih banyak sekali ragam seni dan kebudayaan dari kota Jakarta yang tidak kalah menarik seperti Ondel-ondel, tari tradisional khas Jakarta seperti Tari Topeng Khas Betawi, hingga lagu tradisional dengan liriknya yang begitu menarik.

1. Ondel-Ondel

Siapa yang tidak tahu Ondel-Ondel, salah satu ikon dari kota Jakarta khususnya masyarakat Betawi, merupakan salah satu seni budaya yang dimiliki Jakarta. Ondel-ondel merupakan boneka yang berukuran tinggi dan besar.

Lagu Ondel ondel diciptakan oleh Djoko Subagyo, pada tahun 1970 dipopulerkan oleh tokoh seni jakarta yaitu Benyamin. S.


Ondel ondel adalah sebuah boneka besar, dimana orang dapat masuk kedalamnya untuk melakukan gerakan menghibur bagi penontonnya. Ondel-ondel terbuat dari rotan atau kayu yang dianyam, biasanya terdiri dari sepasang Ondel-ondel dan ondel-ondel kecil yang biasa disebut ondel-ondel anakan. Ondel ondel pria dengan wajah berwarna merah sedangkan perempuan mempunyai wajah berwarna putih.

Lagu ini biasanya dinyanyikan berasamaan dengan hadirnya boneka Ondel-ondel pada pertunjukan seni kebudayaan daerah, acara khitanan atau pernikahan adat Betawi, Setiap acara pernikahan atau pada tempat-tempat wisata di daerah Jakarta, Sosok ondel ondel selalu menghiasi tempat tersebut.

2. Jali Jali


Lagu ini merupakan salah satu ikon Betawi yang merupakan suku asli Jakarta.

“Jali jali” merupakan tanaman kas Betawi, dahulunya hampir selalu tumbuh di halamann rumah tradisional masayrakat Betawi. Tanaman ini dapat diolah menjadi makanan dengan nama yang sama.

Lagu ini dipopulerkan oleh M. Sagi dengan diiringi alunan musik biola pada tahun 1942. Sejak abad ke-19 lagu Jali-jali mulai dipopulerkan oleh masyarakat tionghoa yang bermukim di Jakarta.

Lirik lagu jali jali berbentuk pantun yang dipadukan nada dan aransemen jenaka yang bermaksud untuk menghibur hati yang sedang berduka.

Ini dia si jali-jali
Lagunya enak lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang
Asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

Palinglah enak si mangga udang
Hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si orang bujang sayang
Kemana pergi kemana pergi tiada yang melarang

Disana gunung disini gunung
Hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
Disana bingung disini bingung sayang
Samalah sama samalah sama menaruh hati

Jalilah jali dari cikini sayang
Jali-jali dari cikini
Jalilah jali sampai disini

Sebagai lagu yang populer, banyak gubahan yang diterapkan pada lagu ini baik musiknya maupun pantunnya.

Lagu ini berisi pantun nasehat "biar lelah tak mengapa asalkan hati senang", lalu diikuti oleh pantun jenaka "orang bujangan itu bebas" dan seterusnya. Pantun ini bisa berkembang, tergantung suasana ketika lagu ini ditembangkan.

3. Kicir Kicir


Budaya Betawi sangat kental kaitannya dengan budaya Melayu dan China, baik bait-baitnya maupun alat musiknya.

Jejak-jejak akulturisasi budaya Melayu dan Cina nampak jelas pada beberapa atau sebagian besar dari hasil budaya Betawi.

Lagu jenaka ini bersifat menghibur, diawali dengan permohonan maaf lalu diikuti oleh pesan yang disampaikan dengan gaya berpantun.

4. Ronggeng Jakarta


Ronggeng adalah penyanyi wanita yang sedang berada dipanggung mengenakan pakaian khas ronggeng. Sebagai penyanyi, ia berusaha untuk menarik/mengajak penonton untuk menari/berjoged.


Rintihan pahitnya sebagai ronggeng, berusaha ditampilkan dalam lagu ini. Seberat apapun tugas, harus diselesaikan dengan baik. Semuanya diserahkan pada Yang Maha Kuasa untuk menjalankan takdirnya.


5. Gambang Semarang


Dalam lagam ini nampak tersirat sekelompok pemusik dan penari yang sedang bergembira mengikuti rampak gendang khas betawi diiringi dengan suara gambang.

Ampat penari kian kemari
jalan berlenggang, aduh…
Langkah gayanya menurut suara
irama gambang

Sambil bernyanyi, jongkok berdiri
kaki melintang, aduh…
Sungguh jenaka tari mereka
tari berdendang

Reff:
Bersuka ria, gelak tertawa
semua orang
kar'na hati tertarik gerak-gerik
si tukang gendang

Ampat penari membikin hati
menjadi senang, aduh…
pertunjukan malam gembira
Gambang Semarang

Sebuah lagu akan tambah menarik jika diikuti oleh sekelompok penari.

Pribahasa betawi:

"Masang Gigi Jual celane"

Merupakan nasihat kepada orang yang hendak memperbaiki diri dalam masyarakat namun malah mempermalukan dirinya sendiri. Nilai yang terkandung: seseorang harus mempersiapkan akhlak dan mentalnya terlebih dahulu dengan mawas diri dan apabila mentalnya telah siap maka barulah ia melangkah berbuat amal kebaikan


published: Suryanto Tabrani

Posting Komentar

0 Komentar