Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Lagu Tradisional Banten


Lagu Tradisional Provinsi Banten - Lagu daerah merupakan salah satu wujud karya seni yang menjadi bagian dari kebudayaan di suatu daerah. Di dalam lagu daerah terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat, serta suasana atau keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat. Keindahan dan kekayaan inilah yang harus dilestarikan, karena lagu dapat mewakili gambaran keindahan serta karakter suatu kebudayaan daerah.

Sebagian besar anggota masyarakat memeluk Agama Islam dengan semangat religius yang sangat tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai. Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain Seni Bela Diri Pencak Silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor.

Irama musik pada seni bela diri dan tari selalu berdampingan erat dengan seni tarik suara.

Seiring berjalannya waktu lagu-lagu ditanah Banten mengalami perkembangan, namun semangat religiusnya masih kokoh melekat pada bait-baitnya.

Jereh Bu Guru

Lagu ini diciptakan oleh A. Syahri Aliman dengan menggunakan bahasa Jawa Serang. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Jereh Bu Guru berarti “Kata Bu Guru”.

Jereh Bu Guru berisi tentang nasehat kepada anak agar rajin belajar serta selalu berbakti kepada orang tua agar kelak menjadi orang yang berguna.

Dayung Sampan


Lagu ini diciptakan oleh Osman Ahmad, pernah difilmkan dengan judul Aloha pada tahun 1950. 

Dalam liriknya tergambar bahwa sebagian masyarakat Banten adalah nelayan. Lagu ini menceritakan tentang kehidupan seorang nelayan.


Tong Sarakah


Sebagai suku yang religius, dalam lagu ini pada awalnya merupakan ajakan untuk tidak lupa untuk sholat berjamaah dan diakhiri dengan pesan jangan serakah dan merugikan orang lain.

Yu Ragem Belajar


Lagu "Yu Ragem Belajar" diciptakan oleh A. Syahri Aliman, merupakan lagu wajib daerah.

Lagu ini berisi pesan rajin belajar agar menjadi orang pintar, supaya hidup nantinya tidak susah karena dibodohi orang. Namun jika sudah pintar jangan menggunakan kepintarannya untuk mengelabui orang.


Basisir Carita


Sesuai dengan namanya, lagu ini menceritakan tentang tempat wisata Pantai Carita yang tak pernah sepi pengunjung, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Penulis lagu berusaha menceritakan tentang laut di pantai Carita.

Kata bijak dari banten:

"Moal aya haseup mun euweuh seuneu, matak ogé ulah nyieun pucuk tigirang bisi nimbulkeun bancang pakewuh."

(Tidak akan ada akibat kalau tidak ada sebab, makanya jangan bikin perkara takutnya akan menimbulkan masalah)

Posting Komentar

0 Komentar