Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Alat Musik Tradisional | Riau

Gambus

Sumber : riauberbagi.blogspot.com

Alat musik tradisional ini merupakan jenis musik tradisional yang dapat ditemukan hampir di seluruh Melayu. Bersamaan dengan masyarakat Melayu dan pergeseran nilai kerohanian di Pekanbaru yang sesuai dari waktu ke waktu membuat perubahan pandangan masyarakat terhadap kesenian Gambus dan Zapin. Musik gambus yang lebih berkembang dari sebelumnya dan beralih fungsi menjadi pengiring Zapin di pentas. Awalnya Gambus di mainkan sebagai sarana hiburan yang bernuansa religius dan dimainkan secara individu di rumah atau hiburan bagi nelayan di atas perahu. Namun, perubahan fungsi Gambus dimainkan menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.

Gendang Silat

Sumber : budaya-indonesia.org

Alat musik tradisional ini merupakan kesenian khas masyarakat Melayu Bengkalis, salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Riau. Gendang silat terdiri dari gendang, serunai dan gong. Gabungan alat musik ini akan menghasilkan nada yang menarik. Pada zaman dahulu, gendang silat ini biasanya dipertunjukkan sebagai pengiring silat yang mempertunjukkan gerakan silatnya untuk menyambut kedatangan Raja. Saat ini gendang silat juga dimainkan sebagai penyambut kedatangan para pembesar, perhelatan pengantin yang dinamakan Raja Sehari. Tak hanya itu alat ini juga sebagai pengiring prosesi pernikahan melayu pada saat mandi taman.

Gong

Sumber : disbud.kepriprov.go.id

Pada umumnya, alat musik tradisional ini seperti Gong yang sudah terkenal di berbagai daerah di Indonesia, yang terbuat dari kayu dan logam. Pada tradisi Riau, gong dimainkan sebagai pengiring tarian, joget, seni tari, dan lainnya.

Rebana Ubi

Sumber foto: www.silontong.com

Alat musik tradisional ini termasuk alat musik perkusi yang digolongkan sebagai gendang. Untuk memainkan Rebana Ubi adalah dengan cara dipukul atau ditabuh dengan tangan kosong. Ukuran rebana ubi lebih besar dari rebana biasa. Kesenian ini memiliki diameter yang paling kecil 70 cm dengan hampir mencapai satu meter. Dahulu, alat ini dimainkan sebagai pengiring berita pengumuman pernikahan hingga peringatan bahaya. Rebana ubi dimainkan mengikuti irama sesuai kepada berita yang akan disampaikan. Dan saat ini, rebana ubi hanya dimainkan pada saat upacara adat tertentu.

Gedombak

Sumber foto: disbud.kepriprov.go.id

Alat musik tradisional ini masih satu keluarga dengan Gendang, yang memiliki bingkai kayu dan bertutup dengan belulang di bukaan. Most, Gedombak dimainkan secara bersama-sama dengan peralatan musik yang lain. Posisi para pemain adalah dengan duduk dan Gedombak di bawah ketiak. Cara memainkan alat ini adalah dengan menggunakan tangan.

Kompang

Sumber foto: www.silontong.com

Bagi masyarakat Melayu, alat musik tradisional ini dijadikan sebagai alat kesenian Gendang. Terkadang, Kompang juga dimainkan oleh Suku Bajau di pesisir Sabah, Malaysia. Walaupun tidak termasuk ke dalam tradisi mereka. Baca juga: Alat Musik Tradisional Sumatra Barat Kulit Kompang dibuat dari bahan kulit kambing betina, tetapi terakhir ini kulit Kompang dibuat dari kulit lembu, kerbau, hingga getah sintetik. Untuk memainkan Kompang adalah dengan cara menepuk kulit kompang dengan jari-jari atau tapak tangan mengikut rentak. Permainan ini biasanya dilakukan semasa perarakan, kenduri, dan upacara-upacara tradisi lainnya.

Gambang Camar

Sumber foto: hanyaberbagi.com 

Alat musik tradisional khas Riau ini dibuat dari bahan kayu dan logam. Gambang Camar termasuk jenis instrumen xilofon, yang mempunyai enam bilah kayu hitam pada rak bersayap. Biasanya, alat kesenian ini dimainkan pada waktu peringatan hari besar Islam dan acara hiburan sehari-hari.

Nafiri

Sumber : riauberbagi.blogspot.com 

Alat musik tradisional ini berasal dari provinsi Riau dengan bentuk terompet. Menurut sejarah, pada zaman kerajaan, Nafiri termasuk salah satu alat yang penting untuk dimainkan pada saat acara penobatan raja. Nafiri juga termasuk alat pusaka Nobat selain Gendang, Sirih Esar, dan Cogan yang merupakan lambang negara atau regelia kerjaan. Tidak adanya alat-alat tersebut, penobatan seorang raja tidak dapat disetujui. Kepercayaan dahulu mengatakan bahwa kekuatan spiritual tersebut akan hancur dan hancur hingga runtuhlah harkat dan harga diri bangsa tersebut. Tak hanya itu, Nafiri juga dimanfaatkan sebagai alat untuk pernyataan peperangan pada kerjaan lain. Lalu digunakan sebagai memberitahukan tentang kematian sang raja serta diangkatnya sang raja.

Marwas

Sumber foto: lamriau.id 

Alat musik tradisional ini memiliki nama lain Marawis, atau Meruas. Marwas masih tergolong kesenian jenis Gendang. Alat ini biasanya dimainkan secara bersamaan dengan alat musik Gambus Selodang sebagai pembawa melodinya. Terdiri dari dua muka dengan diameter 15 hingga 20 cm. Bagian tubuhnya dibuat dari bahan kayu nangka, ciku, atau durian yang pada bagian tengahnya dilobangi. Resonator atau penutupnya dibuat dari kulit kambing atau kulit lembu yang telah ditipiskan.

Talempong

Alat musik tradisional perkusi ini dibuat dari bahan dasar logam sebanyak 6 buah, yang kemudian disusun berderet dengan nada tinggi di tengah, dan ditempatkan pada sebuah kotak kayu panjang di bagian luarnya. Kotak tersebut berguna sebagai resonansi bunyi pada saat dipukul. Diantaranya lagu yang dimainkan dalam pertunjukan Talempong adalah Senayung, Nak Pulang Nak Tido, Jopuik den Jopuik, dan lain-lain.

Posting Komentar

0 Komentar