Lagu Tradisional Sumatera Utara - Lagu daerah merupakan salah satu identitas bagi setiap suku yang menghuni suatu wilayah.
Seiring berjalannya waktu, lagu daerah Sumatera Utara mengalami masa dimana ada yang masih bertahan dan ada yang mulai ditinggalkan oleh warga Sumut sperti terjadi juga di daerah lain di Indonesia. Padahal zamannya lagu–lagu tersebut menjadi kebanggaan dan selalu dinyanyikan pada acara atau upacara adat tertentu. Peran pemerintah harus proaktif menjaganya dalam bentuk pelajaran disekolah.
Inilah 5 lagu daerah yang berasal dari Sumatera Utara yang dapat kami persembahkan.
1. A Sing Sing So
Lagu A Sing Sing So (ASS) telah dinyanyikan selama puluhan tahun hingga kini. Ciri khas lagu ini adalah irama lagunya mendayu-dayu dan notasinya sederhana.
Lagu ini mudah memasyarakat karena mudah diterima oleh semua kalangan dalam berbagai usia, baik parmitu (orang dewasa), remaja, dan anak-anak.
Dan Berikut Ini Adalah Lirik Lagu A Sing Sing So:
2. Butet
Lagu Butet sudah familiar bagi banyak orang, tidak hanya suku Batak. Lagu yang mengalun pelan dan mendayu ini sudah melegenda.
Bahkan, istilah Butet sudah banyak diketahui, yaitu nama panggilan untuk bayi perempuan yang belum diberi nama secara resmi atau panggilan untuk anak perempuan layaknya kata 'Neng ”dalam Bahasa Sunda.
Bahkan, lagu Butet telah menjadi salah satu Lagu Wajib Nasional yang termasuk Kategori Lagu Perjuangan.
Berikut ini adalah lirik Lagu Butet :
3. Anju Ahu
Lagu Anju Ahu menceritakan tentang sepasang kekasih yang sedang ditimpa masalah, berharap agar kekasihnya dapat mengerti keadaannya.
"Pahamilah Aku" kira-kira begitulah sepenggal bait harapa kekasihnya mau menghibur.
Berikut Ini Lirik Lagu Anju Ahu :
4. Sinanggar Tulo
Makna dari Lagu Sinanggar Tulo adalah curahan hati seorang perjaka yang harus menuruti perintah ibunya, yaitu menikah dengan gadis keturunan Marga Tobing yang menjadi pariban mereka.
Menurut adat, Si perjaka tidak boleh menikah dengan gadis yang tidak sesuai dengan permintaan ibunya. Artinya, marga ibu harus sama dengan marga kekasih yang akan dinikahinya.
5. Ketabo
Lagu dari Mandailing ini diciptakan oleh Nahum Situmorang, dengan tujuan mengajak mampir ke Kota Sidempuan untuk melihat dan merasakan salak di Sidempuan.
Kata Kata bijak:
"Unang hosom roham tujolma nahasea, ala dang taboto aha na dikorbanhon lao mencapai hasonangon i."
(Jangan engkau iri dengan orang yang berhasil karena kita tidak tau apa yang telah dikorbankannya untuk mencapai kebahagiaan itu.)
0 Komentar