Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Lagu Tradisional Sumatera Selatan


Lagu Tradisional Sumatera Selatan - Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera dengan Ibukota Palembang.

Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Berikut ini kami sajikan 5 dari beberapa lagau daerah yang ada.

1. Ribu Ribu


Lagu Ribu Ribu ini mengisahkan tentang kesedihan seorang gadis yang kesepian. Tak ada yang memperhatikannya. 

2. Gending Sriwijaya

Gending Sriwijaya merupakan salah satu lagu daerah Palembang, biasanya digunakan untum mengiringi tarian Gending Sriwijaya.

Lagu Gending Sriwijaya dan Tarian Gending Sriwijaya merupakan budaya khas Palembang yang dipentaskan sebagai tarian penyambutan apabila ada wisatawan domestik maupun manca negara yang bertamu ke daerah ini.
Lagu ini diciptakan oleh sosok seniman legendaris asal Kota Palembang bernama (almarhum) Ahmad Dahlan bin Mahibat.

Selain instrumen Gending Sriwijaya, Ahmad Dahlan bin Mahibat juga ternyata menciptakan banyak lagu, seperti Danau Ranau dan beberapa lagu lainnya.

3. Dek Sangke


Dek Sangke atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti "Tak disangka" merupakan salah satu lagu dari daerah Sumatera Selatan. 
Dilihat dari liriknya lagu ini menceritakan tentang kebohongan. Apa yang diucapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Setiap lagu mempunyai makna terselip di dalamnya.

Dalam lagu Dek Sangke ini memberikan pesan moril bahwasannya setiap kebohongan pasti akan terbongkar jua.

4. Pempek Lenjer


Lagu Pempek Lenjer selain mengenalkan ragam kuliner di Palembang, juga menceritakan rasa lezat dari pempek. Lagu Pempek Lenjer dapat digunakan sebagai upaya untuk menarik pengunjung ke daerahnya.

5. Sukat Malang

Lagu ini adalah lagu sedih, yang menceritakan nasib malang seseorang yang hidup sendiri ditinggal orang terkasih.

Pepetah Kuno Orang Palembang:

Tikus Nandani Labu 
Seperti tikus yang mendandani labu. Peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memperbaiki sesuatu tapi malah bertambah rusak.


Published: Suryanto Tabrani




Posting Komentar

0 Komentar