Salah satu mitos yang dipercayai oleh masyarakat Jawa Tengah, adalah muncul suara gaduh dari iringan kereta kuda dan pasukan dari Laut Selatan menuju Gunung Merapi. Mereka ini dipercayai sebagai anak buah Nyi Roro Kidul ratu penguasa laut selatan.
Kemunculannya dikaitan sebagai pertanda munculnya penyakit yang berbahaya, seperti penyakit menular Flu Spanyol, Ko;era, dan Pes yang perterjadi. Peristiwa seperti ini, dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai Pagebluk.
Ganasnya laut pantai selatan yang sering menimbulkan berbagai kecelakaan, menjadikan Laut Selatan diselimuti banyak misteri.
Banyak versi tentang legenda Nyi Roro Kidul.
Nyi Roro Kidul adalah tokoh yang baik dan juga sebaliknya. Yang jelas, Nyi Roro Kidul hadir di masyarakat sebagai tokoh yang Fenomenal.
Tak sedikit masyarakat meyakini sosok gaib itu benar-benar ada dan bersemayam di selatan Pulau Jawa, namun ada pula yang beranggapan Nyi Roro Kidul hanya sosok rekaan cerita orang-orang tua dahulu.
Berbagai peristiwa maupun penampakan yang terjadi disekitar laut selatan Pulau Jawa, selalu dikaitan pada Nyi Roro Kidul.
Asal usul Nyi Roro Kidul
Beberapa cerita tentang laut selatan yang penuh misteri dari berbagai versi.
Nyi Roro Kidul merupakan putri mahkota dari Kerajaan Galuh yang pernah hidup pada abad 13.
Ada juga yang menyatakan Nyi Roro Kidul merupakan puteri dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Raja bernama Raja Prabu Siliwangi memiliki banyak anak, salah satunya bernama Putri Kandita yang sangat cantik jelita.
Akibat dari perebutan tahta, Putri Kandita akhirnya tersingkir dari istana.
Dalam pengasingannya ia memutuskan untuk menetap di kawasan Pantai Selatan dan akhirnya menyatu dengan pepunden Laut Selatan yang bergelar Nyi Roro Kidul.
Versi lain, adalah anak dari Ratu Bilqis yang dahulu tunduk dengan ketampanan Nabi Sulaiman. Dia menikah dengan seorang jin dan dikaruniai seorang anak tidak kasat mata. Malu dengan anak yang seperti ini, Ratu Bilqis membuang anaknya ke pulau jauh bernama Al-Jawi. Dari pulau ini, Nyi Roro Kidul tumbuh dan akhirnya menguasai laut selatan.
Sisi lain menyebutkan Nyi Roro Kidul berasal dari kerajaan Galuh, ia dilahirkan permaisuri Ratu Ayu. Ketika bayi ia sudah dapat berbicara layaknya orang dewasa dan mengatakan kelak akan menjadi penguasa gaib tanah Jawa dan bersemayam di Pantai Selatan.
Ketika itu pula roh Raja Galuh, Sindhula menyampaikan wangsit jika cucunya tersebut kelak tak akan bersuami demi menjaga kesucian dirinya.
Baca juga: Melengkapi tentang asal usul Nyi Roro Kidul
Kisah Cinta Nyi Roro Kidul
Kanjeng Ratu Kidul merupakan pelindung dan pasangan spiritual Panembahan Senapati sebagai pendiri Kerajaan Mataram, maupun keturunannya, baik di Keraton Surakarta maupun Yogyakarta.
Kedudukannya berhubungan dengan Merapi-Keraton-Laut Selatan yang berpusat di Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
Mengenai legenda Kanjeng Ratu Kidul, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusuma menceritakan, pada awalnya pangeran Panembahan Senopati berkeinginan untuk mendirikan sebuah kerajaan baru, yaitu Kesultanan Mataram, untuk melawan kekuasaan Kesultanan Pajang.
"Kalau menurut sejarahnya, saat itu Panembahan Senopati melakukan tapa di pantai Parang Kusumo atau Pantai Selatan, yang terletak di selatan kediamannya di Kota Gede Yogyakarta. Dalam pertapaannya terjadi fenomena supernatural yang mengganggu kerajaan di Laut Selatan. Sang Ratu sebagai penguasa laut selatan datang untuk melihat siapa yang menyebabkan gangguan di kerajaannya. Saat melihat pangeran yang tampan, ia jatuh cinta dan meminta Panembahan Senopati untuk menghentikan tapanya. Sebagai gantinya, ia bersedia membantu mendirikan kerajaan yang baru" .
Video terkait:
Konon cerita, sang Ratu dilamar oleh Panembahan Senopati untuk menjadi pasangan spiritualnya serta menjadi pelindung spiritual bagi kerajaan Mataram. Bahkan nantinya sang Ratu juga akan menjadi pasangan spiritual semua Raja keturunan Mataram.
"Percaya atau tidak percaya silakan, beliau itu pasti hadir setiap ada ritual yang menggunakan sajian tari sakral 'Bedaya Ketawang'. Dalam tarian tersebut ada 9 penari, salah satu pasti akan menyatu, didatangi Kanjeng Ratu. Akan terlihat auranya, tariannya juga pasti beda dengan penari yang lain. Lebih lembut, lemas dan luwes, dan sangat menjiwai. Karena tarian itu konon diciptakan sendiri oleh Kanjeng Ratu Kidul," ungkapnya.
Tari Bedaya Ketawang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Tarian tersebut hanya digunakan dalam upacara ritual Tingalan Dalem Jumenengan yang diselenggarakan keraton kasunanan Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah upacara ritual adat istiadat keraton untuk memperingati hari ulang tahun penobatan kenaikan Tahta Susuhunan Paku Buwono yang diadakan setahun sekali.
Baca juga: Tarian Sakral Dari Keraton Surakarta
Tarian Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian 'mistik' yang menggambarkan tentang cinta kasih atau hubungan batin antara raja-raja dinasti Mataram dan penerusnya dengan penguasa laut selatan atau yang lebih dikenal dengan Kanjeng Ratu Kidul.
Namun ada beberapa sumber mengatakan bahwa tarian Bedhaya Ketawang adalah tarian yang mengisahkan siklus kehidupan manusia dari lahir, hidup, mati hingga alam keabadian.
Kereta Kencana Nyi Roro Kidul
Kekuasaan Nyi Roro Kidul sepanjang Pantai Selatan terbentang dari Jawa bagian timur hingga barat. Namun ada dua tempat yang sangat disakralkan yakni Pantai Parangkusumo di Bantul dan Pantai Pelabuhan Ratu Jawa Barat.
Pantai Parangkusumo diyakini sebagai pusat kerajaan gaib Sang Ratu. Sedangkan kawasan Pantai Pelabuhan Ratu konon merupakan tempat persinggahan Nyi Roro Kidul.
Tak jarang sosok gaibnya sering terlihat menampakkan diri dengan mengendarai kereta kencananya.
Pantangan Pakai Baju Warna Hijau
Jika kamu berkunjung ke pantai selatan, ada cerita tidak diperbolehkan menggunakan baju berwarna hijau. Mitos ini dikaitkan dengan cerita keberadaan penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul. Dalam sebuah cerita Nyi Roro Kidul sering dilukiskan sebagai seorang ratu yang senang memakai baju hijau.
Saat Kamu ke pantai mengenakan baju hijau, maka Nyi Roro Kidul ini akan suka padamu dan kemungkinan akan mengambilmu sebagai abdinya.
Suara gamelan yang memecah keheningan malam pantai selatan
Warga di sepanjang pantai selatan. sering mendengar suara gamelan di tengah malam. Konon cerita, Nyi Roro Kidul yang sedang melakukan perjalanan dari pantai selatan menuju Gunung Merapi. Suara gamelan yang kerap terdengar adalah iring-iringan dari pasukan Nyi Roro Kidul.
Gerbang ghaib kerajaan pantai selatan
Parangtritis di kenal sebagai gerbang masuk kerajaan pantai selatan.
Ada 5 tempat lainnya yang dipercaya sebagai penghubung ke kerajaan Nyi Roro Kidul, yaitu; Pantai Pelabuhan Ratu, Hotel Inna Samudera, Pantai Sembukan, Kraton Surakarta Hadiningrat, dan Vihara Kalyana Mitta.
Keenam tempat ini melengkapi tujuan wisata di Indonesia.
Baca juga: Misteri Gerbang Dunia Gaib di Pantai Laut Selatan
Selo Gilang
Di kasawan Pantai Parangkusumo terdapat sebuah petilasan berupa batu yang disebut Selo Gilang. Konon batu ini tempat bertemunya Nyi Roro Kidul bersama Danang Sutawijowo alias Panembahan Senopati pendiri Kasultanan Mataram.
Di tempat ini pula diyakini terjadi perjanjian antara Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati untuk saling menjaga keberadaan Pantai Selatan maupun Kraton Mataram.
Setiap malam Selasa atau Jumat Kliwon dan saat jelang 1 Suro, Selo Gilang sering diziarahi untuk melakukan ritual.
Apapun pendapat tentang mitos yang beredar. Dampak positif dari keberadaan Nyi Roro Kidul, daerah tersebut berkembang menjadi objek wisata.
Hampir semua daerah yang memiliki cerita rakyat yang melegenda atau mitos, daerah tersebut berkembang menjadi tujuan wisata.
Dari pengalaman diatas, suatu objek wisata perlu ada suatu cerita rakyat yang dikembangkan untuk memberikan nilai tambah.
1 Komentar
Mantap ceritanya
BalasHapus