Lagu Daerah Sulawesi Selatan - Lagu daerah merupakan salah satu wujud karya seni yang menjadi bagian dari kebudayaan di suatu daerah. Di dalam lagu daerah terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat, serta suasana atau keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat. Keindahan dan kekayaan inilah yang harus dilestarikan, karena lagu dapat mewakili gambaran keindahan serta karakter suatu kebudayaan daerah.
Lagu daerah dapat didengarkan disertai paparan pesan yang terkandung didalamnya. Lagu daerah merupakan khasanah yang tak ternilai harganya dan memiliki beberapa fungsi penting, contohnya sebagai pengiring upacara, pengiring pertunjukan atau permainan tradisional dan media komunikasi dalam pertunjukan merupakan kekayaan budaya.
"Lagu daerah merupakan wujud karya seni yang menjadi bagian kebudayaan yang dikenal oleh masyarakat dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat, dalam hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian karakter suatu daerah yang merupakan kekayaan budaya daerah,".
Mappalili berasal dari kata palili yang memiliki arti menjaga tanaman padi dari sesuatu yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya atau merusak tanaman padi tersebut.
Tradisi tersebut menjadi ritual turun-temurun yang sampai sekarang masih terus dilakukan masyarakat Sulawesi Selatan, terutama masyarakat Kabupaten Pangkep.
Daftar Isi
Anak Kukang
Lagu Anak Kukang menceritakan tentang derita seorang anak yang dicampakkan oleh Ibunya mungkin karena kesulitan ekonomi.
Kukanga 'tunipela Tunibuang ritamparang
Kunianyukan rije'ne Narappung tau maraeng
Ca'di ca'di dudu in'ja Nana pelakka anrongku
Mantang mama kale kale Tu'guru' je'ne matangku
Aule… sare sarengna Ikukang sayang
Sare tea takucini Empo tena mate ' nena
Aule… sare sarengna Ikukang sayang
Sare tea takucini Empo tena mate ' nena
Anging Mamiri
Lagu ini disciptakan oleh Bora DGIrate.
Anging Mamiri artinya adalah angin sampaikanlah salamku kepada orang tersayang atau kepada Yang Maha Kuasa seperti mengirim doa.
Sekalipun Anda memiliki banyak keinginan, namun tetap Tuhanlah yang akan mengabulkan permohonan tersebut dan pasti memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa (2X)
E..aule…
Namangngu'rangi
Tutenayya… tutenayya pa'risi'na (2X)
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku
E..aule…
Mangerang nakku
Nalo'lorang … Nalo'lorang je'ne mata
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
Ati Raja
Lagu ini diciptakan oleh Hoe Eng Djie.
Lagu ini memiliki makna bahwa Tuhan itu Esa dan kita harus bersyukur kepada Sang Pecipta.
Jailebang ni rampe i bau
Ati Raja to sunggua ri pau pau kodong
Raja le ala ni ani puji ati ati raja
Ni a tom mo ni calla dodu
Puna ni a to sunggu bau
Ati Raja nata ena
Raja le allara panji sero ati ati raja
Kek ke kini pela tomi
Laku apa mi sunggu ta bau
Ati Raja nama jai balla batu ta kodong
Raja le ala puna kodia ati ati raja
Keleleang mange mange bau
Mange mange bau
Pakarena
Secara bahasa pakarena dapat diartikan sebagai laki-laki yang serba bisa/pintar memainkan berbagai macam permainan.
Ika teri tura tea bau
Adat taman io loa sayang
E aule pakarenaya
Pakarenaya labiriri pagaukang
Ika tebu tara teang sayang
Punania pagaukang sayang
E aule suku Bajina
Suku Bajina punania pakarena
Pura raba piu rukang sayang
Baju Bodo kaun lolo sayang
E aule suku Bajina
Suku Bajina punania ke anggada
Tondok Kadadianku
Lagu berasal dari Tana Toraja ini mengangkat tentang keindahan alamnya dan juga falsafah hidup serta budaya yang turun temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kondisi lingkungan dan budaya masyarakat yang sangat terlihat oleh adat istiadat digambarkan dalam lagu ini.
Tondok Toraya, lamo tondok mala'bi
Melo tampana maballo garagana
Natikui buntu sia narande Lombok
Tondok manaman tae 'tongan susinna
Tondok soraya, Tondok kadadianku
Iamo tondo kunii diti bussanan
Tondok nanai torro indo'Ambe'ku
Sisola mintu 'siulu' sia sangbara'ku
Moi angku laki-laki lako pandangna tau
Inang la tongtong laku pa lan penangku
Moi bulawan dio pandangna tau
Inang tang pada Tondok kadadianta
Petuah dari Sulawesi Selatan
Singereng mu pada bulu, ada(n) mu si lappaE ruttungen manengngi.
Walau jasamu sebesar bukit, tapi seutas katamu (yang kasar) meruntuhkan semuanya.
Published: Suryanto Tabrani
0 Komentar