Ibnu Al-Haytsam (965-1040)
Abu Ali al-Hasan bin al-Haytsam al-Basri al-Misri (965-1040) merupakan ahli fisika dan matematika terbaik pada abad XI. Al-Haytsam juga tercatat sebagai ahli fisika Muslim pertama. Al-Haytsam sering melakukan berbagai penelitian dan menuliskan hasilnya dalam bentuk kajian. Ia banyak melakukan penelitian mengenai cahaya. Salah satu kajiannya yang cukup terkenal yaitu mengenai lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari, bayang-bayang, dan gerhana. Dalam kitabnya al-Haytsam menuliskan berbagai cara untuk membuat teropong dan juga kamera sederhana (camera obscura). Al-Haytsam juga melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar, yang kemudian menghasilkan Teori Len-sa Pembesar. Teori ini digunakan oleh para ilmuwan di Italia untuk membuat kaca pembesar pertama di dunia. Selain itu, ia juga memberikan ilham kepada ahli sains barat dalam menciptakan micros-kop dan teleskop. Kitab-kitab dan maka-lah yang pernah ia tulis, yaitu Al'Jami' fi Usul al'Hisab, Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib, Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah, Ma-qalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah, Maqalah fima Tad'u llaih dan Risalah fi Sina'at al-Syi'r.
Ibnu Sina (980-1037)
Dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat. Dia adalah seorang filsuf, ilmuan, dokter dan juga penulis kelahiran Persia. Ia dikenal juga sebagai Bapak Peng-obatan Modern. Ibnu Sina dapat meng-etahui dengan jelas sistem peredaran darah di dalam tubuh manusia serta beberapa jenis penyakit dan juga cara mengobatinya. Ia merupakan orang pertama yang menggunakan kaidah suntikan menggunakan jarum dan mem-buat pembedahan. Ibnu Sina dengan cermat mempelajari dan menelaah pan-dangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Oleh karena itu, Ibnu Sina ber-hasil menyusun sistem filsafat Islam yang terkoordinasi dengan rapi. Ia berhasil menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya. Kitab-kitab yang telah ditulis oleh Ibnu Sina antara lain, Al Majmu’, Al Qanun fi al-Tibb, al-Adwiyat al-Qalbiyyah dan Kitab al-Syifa.
Umar Khayyam (1048-1131)
Ghiyatsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibra-him Khayyami Nisyaburi (1048-1131) atau yang dikenal sebagai Umar Khay-yam merupakan seorang matematikawan dan astronom yang memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi memberlakukan kalender yang telah di-perbaiki Umar sebagai kalender yang sah di masanya. Selain itu, Umar Khayyam juga terkenal karena menemukan metode pemecahan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran. Ia dengan akurat mengoreksi panjang tahun dalam hitungan hari, yaitu mengukur panjang satu tahun menjadi 365,24219858156 hari.
Ib.Ismail Al Jazari (1136-1206 M)
Ia mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering. Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (hu-manoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Semua teknologi yang dikem-bangkan oleh Al Jazari mencapai 50 jenis dan semua ditulis dalam kitab yang berjudul al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal
Abbas ibn Firnas (810-887)
Abbas Abu Al-Qasim Ibn Firnas Ibn Wirdas al-Takurini atau yang lebih dike-nal sebagai Abbas Ibn Firnas merupakan seorang ahli kimia dan teknologis. Ia dikenal sebagai orang pertama yang pernah melakukan uji coba penerbangan terkendali. Ibnu Firnas melakukan uji co-ba terbang pertama dari menara Masjid Mezquita di Cordoba dengan meng-gunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang seben-tar di udara. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di dunia. Pada uji coba terbang keduanya, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuag mesin terbang yang mampu membawa manu-sia. Hal itu membuatnya menjadi peletak dasar konsep pesawat terbang pertama. Salah satu penemuannya yang terbilang amat penting adalah pembuatan kaca silika serta kaca murni tak berwarna. Ibnu Firnas juga dikenal sebagai ilmuwan pertama yang memproduksi kaca dari pasir dan batu-batuan. Leonardo Da Vinci, ditengarai banyak terpengaruh oleh Abbas ibn Firnas.
Al Khawarizmi (780-850)
Muḥammad ibnu Musa al-Khawarizmi merupakan seorang ahli dalam bidang matematika, khususnya aljabar, astrono-mi, geografi, sejarah dan musik. Ia meru-pakan orang yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini masih digunakan. Selain itu, ia juga menemukan ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangen, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Al Khawarizmi menulis buku berjudul Al-gebra, yang kemudian diklarifikasi oleh para sejarawan matematika sebagai da-sar-dasar pengetahuan matematika. Ia merupakan orang pertama yang mem-perkenalkan ilmu aljabar dalam suatu bentuk dasar yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena jasanya itu, ia mendapatkan gelar Bapak Ilmu Pengetahuan Aljabar. Karya-karya yang terkenal dari Al Khawarizmi antara lain, Kitab Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah, Kitab al-Jam’a wa-l-tafriq bi-hisab al-Hind dan Kitab Surat Al-Ard.
Jabir ibnu Hayyan (721-815)
Abu Musa Jabir ibnu Hayyan atau yang biasa dikenal sebagai Jabir ibnu Hayyan merupakan seorang ahli kimia. Ia merupakan penemu sejumlah perleng-kapan alat laboratorium modern, sistem penyulingan air, identifiakasi alkali, asam, garam, mengolah asam sul-fur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie) serta membuat campuran untuk cat. Ia berhasil mengklasifikasikan beragam benda berdasarkan unsur kimia yang menyusunnya. Pengklasifikasian itu terbagi menjadi tiga, yaitu tubuh, nyawa dan akal. Jabir memasukkan unsur emas (Au) dan perak (Ag) dalam kategori tubuh, sedangkan sulfur (S) dan arsenik (As) dalam kategori nyawa. Sementara itu, merkuri (Hg) dan sal amoniak (batu bara dan sari minyak) dimasukkannya dalam kategori akal. Karyanya yang terkenal antara lain, Kitab al-Kimya dan Kitab al-Sab’een.
1 Komentar
semoga sukses!!!
BalasHapus