Lagu Daerah Sulawesi Barat - Lagu daerah merupakan salah satu wujud karya seni yang menjadi bagian dari kebudayaan di suatu daerah. Di dalam lagu daerah terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat, serta suasana atau keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat. Keindahan dan kekayaan inilah yang harus dilestarikan, karena lagu dapat mewakili gambaran keindahan serta karakter suatu kebudayaan daerah.
Lagu daerah dapat didengarkan disertai paparan pesan yang terkandung didalamnya. Lagu daerah merupakan khasanah yang tak ternilai harganya dan memiliki beberapa fungsi penting, contohnya sebagai pengiring upacara, pengiring pertunjukan atau permainan tradisional dan media komunikasi dalam pertunjukan merupakan kekayaan budaya.
"Lagu daerah merupakan wujud karya seni yang menjadi bagian kebudayaan yang dikenal oleh masyarakat dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat, dalam hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian karakter suatu daerah yang merupakan kekayaan budaya daerah,".
Berikut ini beberapa lagu daerah dari Sulawesi Tengah yang sarat akan khas makna:
Palu Ngataku
Lagu ini menceritakan tentang indahnya tanah kelahiran, sehingga sering dinyanyikan oleh perantau untuk selalu mengingat tanah kelahirannya.
Selain itu lagu ini juga menceritakan pertemuan muda-mudi pada malam purnama di pantai yang indah,
Palu ngataku, ponturo ntupuku
Sampe nomakumpu
Ponturo ntuamaku
Ante tinaku
Ante sararaku
Dako ringgauluna Nato lelemo sangana
Nadea haselena
Nagataku nasugi, Ngataku nagaya
Karona ritatangana
Ane rireme nuvula
Ritalinti bonaroa
Najadi niposintomuka
Rana nte kabilasa
Rikmatayona, Nte rikasoloana
Naroso kasintuvuna
Mau yaku ingatan ntona, Ngatan ntona naroa
Palu kana ko tora tora
Mau yaku ingatan ntona, Ngatan ntona naroa
Palu kana ko tora tora
Posisiani
Lagu ini sering diaplikasi bersama "Tari Dero" yang memiliki makna menari untuk saling berkenalan.
Tari ini ditarikan oleh sekelompok orang yang melingkar yang kemudian setiap penari saling menggenggam tangan satu sama lain dan melangkahkan kaki ke kanan dan kekiri mengikuti irama lagu yang bertempo cepat.
Secara tidak langsung lagu ini sekaligus merupakan ajakan untuk menari bersama agar hati bergembira dan bahagia selalu.
Ekamai-mai puramo kita Moende endemo
Moendeka posisani ala kita mosisani
Ee Rand ante Kabilasa totuatu ante ngana
Moende nte dambalara ala malindo lara
Moendeka Posisani ala kita mosisani
Racoba mo nte sanggani pasti marua nggani
Moendeka Posisani ala kita mosisani
Racoba mo nte sanggani pasti marua nggani
Tananggu Kaili
Lagu ini diciptakan oleh Hasan Bahasyuan, Ia berusaha menggambarkan tentang tanah Kaili.
Kaili adalah nama salah satu suku yang mendiami sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Tengah seperti Palu, Donggala, dan Sigi.
Tananggu Kaili Tananggu Potove
Katuvuku sampe nabose
Peari ino nte papa ante salara
Tananggu Kaili Tananggu Potove
Ira nggaluku nonggave-nggave
Balumba no ende ende
Tondok Kadidianku
Lagu ini bercerita tentang kekayaan budaya yang sampai saat ini masih digunakan dalam berbagai acara di daerah tersebut.
Pada beberapa liriknya, juga menceritakan keindahan alam yang ada di tanah Toraja.
Tondok Toraya, Iamo tondok mala'bi,
Melo tampana maballo garagana,
Natikui buntu sia narande Lombok,
Tondok manaman tae 'tongan susinna…
Tondok soraya, Tondok kadadianku,
Iamo tondo kunii ditibussanan,
Tondok nanai torro indo'Ambe'ku,
Sisola mintu 'siulu' sia sangbara'ku…
Moi angku laki-laki lako pandangna tau,
Inang la tongtong laku pa lan penangku,
Moi bulawan dio pandangna tau,
Inang tang pada Tondok kadadianta…
Tope Gugu
Lagu ini menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan di masa lalu.
Dalam liriknya menggambarkan tentang perjuangan para pahlawan di daerah yang memiliki keberanian tinggi.
Tope tope gugu
Lagaligo hointado
Hoinalenga pompiri
Pompiri….
Ane manutina nitu
Tunu bokukande atena
Atena jokulau ampena
Ampena kupakei kupatente lau
Lau ambe jara nipakei tina ala
Ala makancara riasenaiopa
Topamalajong malajong pulo mada
Mada padongkonailawe
Mada padongkonailawe
Petuah dari Sulawesi Tengah | Suku Kaili
“Agina Mainga, Ne’Maonga”
Lebih Baik berhati-hati dari pada tenggelam
Published: Suryanto Tabrani
0 Komentar