Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Alat Musik Tradisional | Bengkulu


Keanekaragaman seni budaya di setiap provinsi memiliki khas tersendiri dari ujung Timur hingga ujung Barat, merupakan aset bangsa yang perlu di jaga kelestariannya melalui sering diadakan acara minimal 1 tahun sekali pada upacara hari kemerdekaan Indonesia.

Memiliki keanekaragaman seni budaya paling beragam, tentu ini menjadi sebuah kebanggan bangsa. Sehingga sudah selayaknya jika bangsa Indonesia dan masyarakat di tanah air untuk menjaga dan melestarikan seni budaya yang beraneka ragam.

Diantara ragam kesenian, terdapatlah seni alat musik. Nah, di Sumatera tepatnya di Provinsi Bengkulu yang terkenal dengan Rafflesia Arnoldii ini juga terdapat alat musik tradisional. Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

-----

   1. Dol / Doli                                  

Alat musik tradisional dari Bengkulu ini bernama Dol. Sebuah alat musik tradisional yang memiliki sejarah cukup sakral dan dimainkan dengan cara dipukul. Pada zaman dulu, Dol merupakan alat musik tradisional yang dimainkan hanya pada saat perayaan Tabot.

Dol memiliki tiga buah teknik dasar yang hingga sekarang bisa dipelajari, yakni: Suwena, Tamatam, dan Suawri yang penggunaannya tergantung dari keperluannya. Suwena digunakan ketika suasana sedang berduka cita, Tamatam saat suasana sedang riang gembira dan Suwari untuk penyemangat.

-----

   2. Rebana Kerincing / Tassa / Tasa                

Nama asli dari alat musik tradisional ini adalah Tasa / Tassa, namun beberapa golongan menyebutnya rebana kerincing. Alat musik ini terbuat dari logam seperti tembaga, besi atau aluminium dan nanti permukaannya ditutupi dengan kulit binatang yang telah dikeringkan (umumnya kambing). Sesuai namanya, alat musik ini memang berbentuk seperti rebana, dan dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional Bengkulu lainnya.


-----

   3. Redap                                          

Redap adalah alat musik tradisional Bengkulu yang terbuat dari bahan seperti gendang yakni kayu, rotan dan kulit binatang. Redap juga memiliki bentuk seperti rebana dan termasuk alat musik yang cukup lama karena keberadaannya lebih dulu ada dibandingkan alat musik Dol.

Redap dimainkan dengan cara dipukul pada bagian kulit binatangnya, alat musik tradisional ini umumnya digunakan untuk mengiringi acara-acara daerah seperti kesenian Sarafal Anam yang nantinya Redap akan dikolaborasikan dengan Serunai dan Gendang Panjang.

-----

   4. Gendang Panjang                      

Gendang Panjang terbuat dari kayu dan kulit binatang, seperti gendang pada umumnya rotan juga termasuk dalam bahan pembuatannya. Gendang panjang berbentuk silindris dengan kepala ganda (bagian yang dipukul). Gendang Panjang biasanya dipadukan dengan alat musik tradisional Bengkulu lainnya pada saat acara adat, seperti pernikahan atau penyambutan tamu penting yang datang.

Gandang panjang juga termasuk kedalam instrumen yang dibunyikan menggunakan telapak tangan untuk mengatur ritme dan irama yang dihasilkan. Teknik pemukulan yang dilakukan pemain juga menentukan bagus atau tidaknya irama yang dihasilkan dari Gendang Panjang ini. Kesulitannya juga bertambah ketika anda harus mengetahui bahwa Gendang ini memiliki dua sisi yang ukurannya berbeda.


-----

   5. Harmonium                                 

Harmonium adalah sebuah alat musik yang terbuat dari logam, kayu, kulit dan kawat. Alat musik ini berbentuk seperti orgel kecil dan untuk memainkannya, anda cukup menekan tombol yang akan bergetar karena angin terpompa

Harmonium merupakan bagian dari kesenian orkese gambus dan biasanya dimainkan dengan alat musik biola dan rebab.

-----

   6. Kulintang / Kolintang                       

Kulintang Bengkulu merupakan alat musik tradisional yang bentuknya sama seperti Kolintang, yakni barisan gong-gong kecil yang tersusun rapi mendatar dalam sebuah wadah yang terbuat dari Kayu. Kulintang biasanya dimainkan bersamaan dengan gong dan alat musik modern. Tempat alat musik ini terbuat dari kayu yang kuat dan ringan sehingga mampu menghasilkan suara yang indah.

Itulah alat-alat musik tradisional Bengkulu. Masyarakat terutama pemuda dan pemudi Bengkulu hendaklah melestarikan kekayaan budaya ini. Jangan sampai nilai seninya tergerus karena masuknya budaya Barat.

Sumber: https://pedomanbengkulu.com

Posting Komentar

0 Komentar