Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Urban Legend: Si Pahit Lidah Baturaja

Nun jauh disana…….

Ada seorang putri yang bernama Dayang Merindu, selir dari Prabu Amir Rasyid, penguasa kerajaan Ogan. Pada suatu pagi, Putri Dayang Merindu mandi di muara sungai Semuhun.

Ketika itu, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti yang ingin menyapa putri berparas cantik itu. Tapi, kehadirannya tidak dihiraukan oleh sang putri.

Lalu ia pun berucap, “Sombong nian putri ini, diam seperti batu”. Dalam sekejap, Putri Dayang Merindu telah berubah menjadi batu.

Baca Juga: Mengejar Putri Dayang Merindu.

Kemudian ia pun segera melanjutkan perjalanannya, ternyata menuju ke desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu dan keluarganya. Ia melihat desa tersebut sangat sepi, lalu ia pun berucap, “Sepi nian desa ini seperti di dalam gua ”. Kemudian, desa itu menjadi gua batu.

Dari sinilah, ia mulai dijuluki dengan julukan “Si Pahit Lidah”.

Di dalam Gua Putri terdapat kolam pemandian Putri Dayang Merindu. Menurut kepercayaan penduduk setempat, jika mencuci muka di kolam ini sambil berdoa, maka doa-doa mereka akan terkabul.

Baca Juga: Goa Harimau di Baturaja

Versi lain dari cerita Si Pahit Lidah, melengkapi cerita rakyat di Indonesia

Konon menurut cerita yang berkembang di masyarakat, ada sebuah yang seolah “muncul, agak aneh” ditengah sungai. Batu ini dikisahkan sebagai legenda sang Putri Balian yang dikutuk menjadi batu oleh seorang sakti mandraguna di zaman itu yang bernama Si Pahit Lidah.

Tidak jauh dari sungai tersebut, ada sebuah Goa yang oleh penduduk setempat disebut Goa Selabe atau yang sekarang disebut Goa Putri.

Sama seperti di daerah Indonesia lainnya. Tempat-tempat yang memiliki cerita rakyat yang melegenda, berpotensi menjadi tujuan wisata.

Goa ini terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Oku, Sumatera Selatan. Goa Putri memiliki panjang 150 meter dan lebar 8-20 meter dengan keindahan stalagtit dan stalagmit serta didalamnya mengalir sungai Semuhun yang bersumber dari kawasan hutan rimba masuk dari belakang goa menjadi terapi alam bagi para pengunjungnya.

Tidak jauh dari pintu masuk goa yang memiliki lebar 15 meter dan tinggi 10 meter, kamu akan menemukan sebuah batu yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Balian.

Dengan tuntunan seorang pemandu wisata, selama menjelajahi goa Anda akan mendapat cerita Si Pahit Lidah yang terkenal di Sumatera Selatan.

Berbasuh muka di kolam Putri Dayang Merindu, dipercaya oleh penduduk setempat, dapat mengabulkan doa yang dipanjatkan.

Kamu juga berkesempatan memasuki Museum Purbakala Si Pahit Lidah di dalam kompleks Goa Putri yang menyimpan koleksi kerangka manusia purba.

Posting Komentar

0 Komentar