Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

URBAN LEGEND: Malin Kundang si Anak Durhaka

 Malin Kundang si Anak Durhaka

Mande Rubayah adalah seorang janda miskin. Ia bekerja sebagai penjual roti keliling untuk memenuhi kebutuhannya dan makan sehari-hari bersama anaknya yang bernama Maling Kundang. Malin Kundang adalah anak yang rajin dan penurut serta selalu membantu ibunya, sehingga ibunya merasa sangat menyayanginya. Mereka tinggal dipesisir Pantai Manis Sumatera Barat.

Suatu hari Malin Kundang mengalami sakit keras. Begitu paniknya Mande Rubaya melihat sakitnya Malin Kundang. Ia berusaha keras demi kesembuhan anak kesayangannya dan dari itu Malin Kundang bisa disembuhkan. Setelah sembuh Malin Kundang tumbuh semakin dewasa dan meminta izin kepada ibunya untuk merantau ke kota dan berlayar ke Pantai Air Manis.

Setelah dewasa berangkatlah Malin Kundang untuk merantau seperti umumnya anak muda Minang. Betapa berat hati Sang Ibu untuk mengizinkan Maling Kundang untuk pergi merantau. Tetapi Malin Kundang terus merayu ibunya sehingga ibunya luluh dan mengizinkan Malin Kundang untuk merantau.

Hari-hari berlalu, Mande Rubayyah selalu melihat kearah laut seraya berdoa untuk keselamatan dan kebahagiaan anaknya. Setiap kapal yang mendarat dipesisir pantai ia selalu menanyakan tentang anaknya. Namun jawaban mereka sama bahwa mereka tidak mengetahui Malin Kundang.

Dalam perantuannya Malin berkerja sangat keras dan sangat hemat. Sebagian penghasilannya dari kerja serabutan tersebut ia tabung. Ketika tabungannya sudah cukup banyak, ia lantas mencoba berdagang. Mereka sangat senang berbisnis dengannya, hingga usahanyapun berkembang dengan pesat

Tumbuhlah Malin Kundang sebagai seorang saudara kaya raya. 

Ia mulai mengadakan perdagangan antar kota bahkan antar pulau. Untuk keperluan perdagangan antar pulau, ia menyewa kapal-kapal dagang. Akhirnya malin mampu membeli kapal-kapal dagang sendiri. 

Ia lantas menikahi gadis paling cantik di desa tersebut, putri dari keluarga kaya raya.

Semetara itu Mande Rubayyah tak kunjung lelah setia menunggu kedatangan anak kesayangannya. Hingga tiba suatu berita bahwa anaknya yang bernama Malin Kundang telah menikah dengan wanita cantik yakni seorang putri saudagar kaya.

Tubuh Mande Rubayyah semakin hari semakin tua selama penantiannya Ia hanya mampu mengirim doa kepada anaknya untuk mengisi rindu ingin berjumpa dengan anaknya.

Video Malin Kundang

Suatu hari tampak masyarakat berbondong-bondong di Pesisir pantai melihat ada kapal yang mendarat, mereka ingin tahu siapakah penumpang kapal itu. Mande Rubayyah pun ikut berdesak-desakan  berharap Malin Kundang ada dalam rombongan kapal tersebut.

Detak jantung Mande Rubayah kian cepat saat dari kejauhan ia melihat anaknya berdiri bersama seorang perempuan cantik di kapal dagang mewah tersebut. 

Mande Rubayah sangat yakin bahwa orang itu adalah anaknya, Malin Kundang, dengan ciri di lengan kanannya ada bekas luka. 

Mande Rubayah bertambah gembira saat orang-orang berseru bahwa Malin Kundang adalah pemilik kapal dagang mewah tersebut.Mande Rubayah segera berlari mendekati Malin. Tanpa basa-basi Ia langsung memeluknya anaknya erat-erat. 

Namun Malin Kundang dengan sombongnya tidak mengakui siapa ibunya dan mendorongnya sampai terjatuh dihamparan pasir.

Kakanda, perhatikan dahulu baik-baik apakah ibu tua itu adalah ibu kandung kakanda. Jangan langsung mengusir secara kasar begitu.” Istri Malin mengingatkan suaminya.

“Dia bukan ibu kandungku. Ia hanya seorang pengemis tua mengaku-ngaku sebagai ibuku karena aku saudagar kaya-raya. Ibu kandungku telah lama meninggal sewaktu aku masih kecil. Pergi engkau menjauh dari kapalku! Pergilah jauh-jauh!” Teriak Malin seraya mendorong ibu kandungnya hingga jatuh terjerembab.

Pada akhirnya Malin Kundang dikutuk menjadi batu karena kedurhakaannya kepada ibunya.

Pesan moral dari Kisah Malin Kundang adalah jadilah anak yang berbakti dan taat kepada orang tua yang telah membesarkan kita dengan segala perjuangan, pengorbanan juga kasih sayang yang tulus tanpa mengharap imbalan.

Kisah malin Kundang Anak Durhaka yang dikutuk menjadi batu di pantai Air Manis telah membuat pantai Air Manis yang tenang menjadi lokasi wisata yang ramai. 

"Legenda Batu Malin Kundang, sekarang kondisinya cukup memprihatinkan, tertimbun pasir,"





Seno Adjie.

 

Posting Komentar

0 Komentar